penampilan tarian sufi di Aceh
penampilan tarian sufi di Aceh (sumber: tgj)
Para penonton berebut berkenalan, berfoto bersama, dan membeli CD.

Penampilan musik sufi Syubbanul Akhyar pimpinan Nanang Kurnia Yasin dari Jakarta berhasil memukau lebih dari 2.000 penonton termasuk Dubes RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa Arif Havas Oegroseno.

Ribuan penonton itu memenuhi Istana Bozar, gedung kesenian terbesar di Belgia. "Pertunjukkan Indonesian Sufi Night berlangsung dengan sukses merupakan penampilan pertama di Eropa dengan penonton lebih dari 2000 orang," ujar Dubes Arif Havaz Oegroseno, di London, hari ini.

Dikatakannya penampilan Syubannul Akhyar, kelompok musik sufi yang berasal dari Cipinang , Jakarta adalah bagian dari program "Sufi Night" di Istana Bozar yang menampilkan kesenian dari negara-negara dengan tradisi Islam.

Syubbanul Akhyar antara lain menampilkan lima lagu di antaranya "Ilahiya", "Ya Badrotim", dan "Annabi" serta satu lagu dengan tarian zapin juga pernah tampil di Maroko, Paris dan London, serta Nantes.

Organizer of the world music pada Istana Bozar Tony Van der Eecken memperkenalkan Syubbanul Akhyar sebagai wakil dari Indonesia, negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang dikenal dengan toleransi beragamanya.

Bagi para personel Syubbanul Akhyar, pengalaman bermain di Istana Bozar merupakan pengalaman yang sangat mengesankan terutama dari akustik ruangan yang sangat prima, begitupun sambutan ribuan penonton dan keinginan untuk mengenal lebih jauh musik sufi Indonesia.

Syubannul Akhyar tampil dengan anggota intinya yakni Nanang Kurnia Yasin (vokal & perkusi), Ahmad Munawir Abduh (vokal & perkusi), Mursidi Zulkarnain Tohir (oud), Arief Fadilah (biola), Engkin Zainal Mutaqin (suling), Ahmad Ihfadz Zainie (darbouka), Rahadian Sinyal Ramon (perkusi), dan Heru Firmansyah (bass & perkusi).

Para penonton juga berebut untuk berkenalan, berfoto bersama dan membeli CD kelompok musik ini. "KBRI Brusel secara khusus mengelar konser music Syubannul Akhyar untuk kalangan eksklusif dan para pengusaha dan investor untuk memberikan gambaran bahwa investasi di Indonesia aman dan tidak terkendala masalah konflik antaragama yang sering diributkan," pungkas Dubes Havas.