Minggu, 21 Oktober 2012

Al Arif Billah Alhabib Ali bin Jakfar Alaydrus Rahimahullah.


بســـــــــم الله الرحمان الرحيم

الحمد لله رب العالمين حمداً يوافى نعمه ويكافئ مزيده

اللهم صل على سيدنا محمد صلاة تنجينا بها من جميع

الأهوال وا لأفات وتقضى لنا بها جميع الحاجات وتطهرنا

بهامن جميع السيئات وترفعنا بها عندك أعلى الدرجات

وتبلغنا بها أ قصى الغايات من جميع الخيرات فى الحيا ة

وبعد الممات وعلى آله وصحبه وسلم

- Selawat Munjiyyah

اللهم أنت ربي لا إله إلا أ نت خلقتني وأنا عبدك

وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت

أعوذ بك من شر ما صنعت

أبوء لك بنعمتك علي وأبوء لك بذنبي

فاغفر لي فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت

- Sayyidul Istighfar



الســــلام عليكم ورحمة الله وبركـــاته

إنــا لله وإنــا إليه راجــعــون




"Dengan suasana masih gundah dan berkabung atas Mangkatannya Al Arif Billah Al Qutb Alhabib Abdul Qadir bin Ahmad Assegaf rahimahullah di Jeddah, maka kamis sore 13 Mei 2010 menyusul pula teman seperguruan beliau, Al Arif Billah Alhabib Ali bin Jakfar Alaydrus rahimahullah.


Beliau sudah dianggap guru rujukan bagi para ulama besar dan para ahli makrifah billah khususnya para habaib terkemuka di dunia, sebagaimana Al Arif Billah Alhabib Hasan bin Abdullah Assyatiri rahimahullah, Al Allamah Al Musnid Alhabib Muhammad bin Alwi Al Malikiy Rahimahullah, juga para Tokoh ulama habaib saat ini seperti Al Allamah Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh, Al Allamah Al Musnid Alhabib Salim bin Abdullah Assyatiri, Al Allamah Almusnid Alhabib Zein bin Ibrahim bin Smeith, dan banyak lagi para tokoh Makrifah billah dan para Musnid Hadits berkunjung silaturahmi pd beliau, tiadalah satu dari mereka kunjung ke Malaysia mestilah bersilaturahmi pada beliau.





Beliau orang yg sangat sederhana, dengan rumah yg sangat kecil, sempit dan tergolong rumah dari rakyat jelata kalangan fuqara, ruang tamunya tak pernah kosong dari ratusan botol air aqua dari para tamu yg meminta air doa dari beliau, beliau sangat santun pada para tamu dari segala kalangan, kalangan kaya, miskin, ulama, awam, dan siapapun, jika mereka kunjung pada jam makan, maka tak mungkin tamunya diizinkan pulang sebelum makan bersama beliau, dan salah satu sifat rendah hati yg sangat mengagumkan pada pribadi beliau adalah selalu meminta doa dari tamunya, tak pernah mau beliau berdoa kecuali tamunya yg berdoa, jika tamunya tak mau berdoa maka tak diizinkan pulang, demikian santun budi pekerti beliau.





Ayah beliau Adalah Al Arif Billah Al Musnid Al Allamah Alhabib Jakfar Alaydrus, seorang yg sangat memanjakan Guru Mulia Al Musnid Alhabib Umar bin Hafidh ketika masih bocah. Dan ayah beliau ini terkenal sekali dan masyhur dikalangan para wali Allah swt, ayah beliau dimakamkan di pekuburan Zanbal, di samping Makam Qutbinnufuus Al imam Abdullah Alaydrus Akbar bin Imam Abdurrahman Assegaf, di kota tarim Hadramaut Yaman.


Al habib Ali bin Jakfar alaydrus ini pernah lama tinggal di Subang Jawa barat, Indonesia dimasa kecilnya.


Suatu pengalaman, bahwa saya sering kunjung pada beliau jika kunjung ke Malaysia, beliau sangat memanjakan saya jika pendosa ini datang, beliau selalu tersenyum gembira, lalu saya minta doa beliau maka beliau berdoa, berbeda dengan tamu lain yg selalu beliau menolak untuk berdoa kecuali tamunya yg mesti berdoa, namun permintaan saya tak ditolak oleh beliau, seraya mengangkat tangannya setinggi tingginya hingga keatas kepala, kedua telapak tangannya dipadukan, dan wajah beliau menunduk.., lalu suara rintih keluar dari bibirnya tak bisa saya pastikan apa yg diucap, benar benar gerakan doa yg menggambarkan posisi yg sedang sangat mengemis pd Yang Maha Luhur..., belum pernah saya lihat orang berdoa dg posisi sekhusyu dan seperti ini dalam merendahkan diri pada Allah swt..


Setelah itu saya pamitan, padahal saya tahu kebiasaan beliau yg saya dengar dari semua orang yg mengunjungi beliau, jika waktu makan tak akan diizinkan pergi, saya berkata lembut : “saya pamit wahai habib..”, beliau menunduk dan berkata lembut pula : “tidak makan dulu kah?”, saya menjawab : “saya pamit jika habib ridho”, beliaupun berdiri mengizinkan kepergian kami, lalu terbersit dihati saya : “aku terbebani hutang sangat besar karena masalah perluasan dakwah di Indonesia, mudah mudahan kedatanganku kesini bisa membuat Allah menyelesaikan masalah hutang2ku.., beban beratku ini kutumpahkan pada habib Ali, semoga Allah swt meringankanku”, demikian renungan saya sambil melangkah keluar kediaman beliau..


Saat itu saya tidak sendiri, ada beberapa orang yg bersama kami, mereka kagum dan berkata : “kami sering kunjung kesini, belum pernah habib Ali mau berdoa kecuali saat kamu yg memintanya, belum pernah habib Ali izinkan kami pamitan diwaktu makan kecuali saat kamu yg minta izin pulang..”, dan salah satu diantaranya adalah seorang pengusaha sukses, maka saat kami sudah keluar rumah, beliau memanggil orang itu, dan membisikinya sesuatu, lalu beliau masuk rumah..





Orang tsb mendatangi saya, dan berkata : “Habib Ali berkata pada saya, kamu punya hutang dakwah yg besar dan berat yg harus dibayarkan, saya diperintah habib ali untuk melunasi semua hutangmu.”


Saya kaget dan berpaling pd beliau, ternyata beliau sudah masuk rumah menutup pintu.., subhanallah..


Beliau selalu memanjakan saya jika pendosa ini datang, sekali waktu saya datang silaturahmi, kepala ini penuh dengan permasalahan dakwah yg bagai gunung menindih, kesibukan, masalah perluasan, pengaturan dll, maka saya datang dg lemah, duduk dihadapan beliau, maka beliau diam, diam, lalu menggeleng2kan kepala beliau, lalu menangis, dan berkata : Berat… berat.., sambil mengipasi dirinya dg kipas ditangannya dan mengipasi saya pula.., tak lama saya pamit begitu saja, beliau berdoa lagi, belum sampai saya di Jakarta kecuali seluruh masalah dakwah telah selesai.


Pernah suatu kali Al Allamah Almusnid Al Habib Muhammad bin Alwi Al Malikiy rahimahullah kunjung pada beliau, sepanjang jalan Alhabib berbicara tentang rindunya pd Rasulullah saw, maka ketika sampai dikediaman beliau, maka semua tamu tidak diperkenankan masuk, kecuali Al Allamah Alhabib Muhammad Al Malikiy, mereka masuk berdua cukup lama, lalu keluarlah Al Allamah Alhabib Muhammad Al Malikiy rahimahullah dg airmata yg bercucuran.., seraya berkata : hajat saya sudah terkabul… terkabul.. terkabul.., sambil menutup wajah beliau tanpa berkata kata pada siapapun atas apa yg terjadi didalam.


Kamis sore dinihari 13 mei Al Arif billah Alhabib Ali bin Jakfar Alaydrus rahimahullah menghembuskan nafas yg terakhir… khususnya seluruh para habaib di Malaysia gempar, dan dunia para habaib sepuh pun gempar terkena kabar duka ini..






Rasul saw bersabda :Para shalihin wafat satu demi satu, tersisalah sisa sisa sampah tak berarti dimata Allah, dan Allah swt tak perduli lagi dg keadaan mereka.”- (Shahih Bukhari)


Maksud hadits ini adalah keberadaan para shalihin menguntungkan bumi, mereka terus berdoa untuk keselamatan ummat, pengampunan untuk para pendosa, terus beribadah pada Allah swt hingga Allah swt banyak menyingkirkan musibah sebab doa dan rintihan mereka, maka jika mereka tiada, Allah swt tak lagi melihat sisa penduduk dunia karena mereka tak perduli dg Allah swt, maka Allah swt tak perduli lagi musibah musibah yg akan diturunkan pada mereka, entah musibah atau kenikmatan, entah cobaan atau kekacauan..



Info gambar : Kiri - Makam Isteri al-Marhum Habib `Ali Bin Ja`far al-`Aydrus; al-Marhumah Hubabah Sharifah `Alawiyah Binti Ahmad al-`Aydrus, wafat pada tahun 1952M. Kanan - Makam al-Marhum Habib `Ali Bin Ja`far al-`Aydrus رحمة الله تعالى عليهم أجمعين


Rabbiy,, bangkitkan para pengganti dari para shalihin kami yg terus wafat dan wafat, munculkan kembali generasi para shalihin yg menjadi paku penahan musibah bagi ummat, muliakan Guru tercinta yg mulia ini dipangkuan Kelembutan dan Keridhoan Mu, dan sertakan kami dalam pembagian waris dari keluhuran beliau disisi Mu, amiin.." - Nukilan :Habibana Munzir ibn Fuad al-Musawa حفظه الله تعالى. Gambar : Para Pencinta Ahlul Bait.



اللهم صل على سيدنا محمد
وأنزله المنزل المقرب منك يوم القيامة
اللهم صل على روح سيدنا محمد في الأرواح
وعلى جسده في الأجساد وعلى قبره في القبور

بارك الله فيكم وجزاكم الله خير الجزاء
الله تعالى أعلم بالصواب والحمد لله رب العالمين


Sabtu, 20 Oktober 2012

Sejarah TASURA


Mereka yang berjasa dalam perjalanan tari cintaku


( Whirling Dharwish)


"Dibalik Sejarah Tari Sufi Jepara"

oleh Abi Husna pada 21 Oktober 2012 pukul 8:44 ·

Tari Sufi Jepara
Tari Sufi Jepara

Ada hal yang aneh pada sa’at ada acara Jepara Bersholawat pada tahun 2010, bersama Habib Syeh dan Syeh Hisyam Kabbani dari Amerika, yaitu pada sa’at makhalul qiyam dimana ada beberapa Dharwis (murid thoriqoh) menari berputar-putar. Pada saat itu, saya hanya bisa terpena kagum, serta bertanya dalam hati, kok tidak pusing dan muntah-muntah?. Terbayang olehku saat itu, untuk bisa menari seperti itu,  dan  saya harus bisa tarian seperti itu. Beberapa bulan kemudian aku baru tahu tarian itu dinamakan Whirling Dharwhis atau di Indonesia terkenal dengan nama Tari Sufi. Dimana tarian tersebut merupakan ritual dzikir Thariqah Maulawiyah dari Maulana Jalaluddin Rumi yang mengajaran tentang Cinta itu.
Tanpa sengaja sa’at membuka Facebook, saya melihat foto K.H. Drs. Amin Budi Harjono Semarang sedang menari sufi. Saya langsung berkenalan dan minta di ajari tari tersebut, beliau menyanggupi dan berjanji jika ada acara di Jepara beliau akan mampir ke PP. Nailun Najah untuk mengajari menari sufi. Dan akhirnya ketika beliau mengisi pengajian di Masjid Baiturrohman 2 Robayan, beliau mampir dan mengajari beberapa orang termasuk saya, dan menyuruh untuk menyebarkan tarian ini kepada siapa saja. Dan akhirnya beliau meminta agar PP. Nailun Najah Kriyan di jadikan basis latihan tari ini.

Setelah latihan singkat tersebut, kami sepakat setiap malam Jum’at latihan bersama, pusing, terjatuh, muntah muntah bahkan kepala terbentur tembok, menjadi awal ujian saya latihan, saya masih ingat setelah latihan pasti kepala pusing, perut mual sampai berhari-hari, Ketika saya Inbox Pak Kiai Budi lewat FB kenapa masih pusing dan mual, beliau menjawab “ Teruslah latihan, belilah kemapanan dengan kepusingan”.  Akhirnya saya mendownload video dari Youtube untuk kami gunakan latihan. Walaupun gerakan masih kaku, tidak enak dilihat, belum mempunyai kostum whirling hanya bersarung dan berpeci kuncung seharga Rp. 15000,- tapi Pak Kiai Budi, tetap mengajak saya dan teman-teman untuk tampil di berbagai acara pengajian yang beliau isi, inilah yang menjadikan semangat saya untuk tidak putus asa dalam latihan dan melawan pusing.

Setiap saya tampil biasanya saya merekam lewah HP, lalu hasilnya ku perlihatkan kepada istriku, Mu’atiqoh, dia memberikan dukungan penuh serta melijitkan semangatku dengan kritikkannya yang cukup “pedas” setiap melihat Video ketika aku menari yang masih kaku, sempoyongan,bahkan raut wajah yang tegang dan menakutkan.

Aku masih ingat, ketika saya sudah bisa menari dan belum punya kostum lalu bertanya-tanya teman-teman lewat FB, berapa harganya,  ternyata cukup mahal Rp. 700.000,-, dan itu tidak mungkin terbeli,  karena keinginan itu,  sampai-sampai ketika tidur, aku sering mengigau ingin punya kostum, melihat kedaanku seperti itu, istriku berjanji akan membuatkannya, lalu  istriku ku perlihatkan  video dari Youtube untuk mempelajari bentuk kostumnya.

Uangku hanya Rp.50.000,- tidak mungkin cukup untuk beli kain, hanya cukup untuk beli benang, busa dan kain kasa, untuk kainnya istriku merelakan kain sepri kasur untuk digunakan sebagai kostum, itupun hanya bawahannya. Ketika istriku mulai mengemal, memotong dan menjahit aku tunggui disampingnya, yang terbayang adalah aku menari dengan kostum whirling.

Setelah selesai, langsung kupakai, kuputarkan tubuh kearah kiri ternyata kostumnya tidak bisa “mekar”, kucoba lagi dan ku coba lagi tetap tidak bisa ! gagal ! gagal !, aku sangat kecewa, melihat aku kecewa istriku merasa bersalah bahkan putus asa untuk menbuatkan kostum lagi. Hampir satu minggu kostum itu dibiarkan tergeletak dibawah kolong tempat tidur.

Putus asa muncul dalam benakku, aku tidak mau latihan serta tamat sudah keinginanku menjadi penari sufi, ku lihat istriku sering melihat Vedio whirling dan tak tau apa yang terbayang dikepalanya, seingatku jam 12 Malam ketika anak-anak sudah tidur, istruku mengambil kostum whirling yang telah gagal, di ” dedel” lagi jahitannya, dipotong lagi dan dijahit lagi, ku lihat istriku selesai menjahit menjelang adzan subuh. Setelah sholat subuh berjama’ah, istriku menyuruh aku untuk mencoba lagi, dan ternyata bisa “mekar”, berhasil…berhasil…aku tersenyum bahagia…sebagai tanda terimasih aku kecup keningnya.

Rabu, 17 Oktober 2012


Hikmah mengapa daging anjing diharamkan



Arrahmah.com) - Setiap yang Allah perintahkan atau larang pasti terdapat hikmah atasnya. Jika Allah mengharamkan sesuatu pasti terdapat keburukan di dalamnya, jika Allah menghalalkan sesuatu pasti ada kebaikan di dalamnya untuk kelangsungan hidup manusia di bumi ini. Kali ini, kita akan membahas mengapa daging anjing diharamkan? adakah sebab ilmiah yang dapat kita ketahui? Berikut penjelasannya.

Prof. Thabârah dalam kitab Rûh ad-Dîn al-Islâmi menyatakan, "Di antara hukum Islam bagi perlindungan badan adalah penetapan najisnya anjing. Ini adalah mu'jizat ilmiyah yang dimiliki Islam yang mendahului kedokteran modern. Kedokteran modern menetapkan bahwa anjing menyebarkan banyak penyakit kepada manusia, karena anjing mengandung cacing pita yang menularkannya kepada manusia dan menjadi sebab manusia terjangkit penyakit yang berbahaya, bisa sampai mematikan. Sudah ditetapkan bahwa seluruh anjing tidak lepas dari cacing pita sehingga wajib menjauhkannya dari semua yang berhubungan dengan makanan dan minuman manusia. [Taudhîhul-Ahkam, Syaikh Ali Bassâm, 1/137].

Benarlah sabda Rasulullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam:

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasulullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

إِذَا وَلَغَ الْكَلْبُ فِي إِنَاءِ أَحَدِ كُم فَلْيُرِقْهُ ثُمَّ لِيَغْسِلْهُ سَبْعَ مِرَارٍ

Bila seekor anjing minum dari wadah milik kalian, maka tumpahkanlah, lalu cucilah 7 kali. [HR al-Bukhâri no 418, Muslim no. 422.]

Dalam riwayat lain:

طَهُروْرُ إِنَاَءِ أَحَدِكُمْ إذَا وَلَغَ فِيْهِ الْكَلْبُ أَنْ يَغْسِلَهُ سَبْعَ مَرَّاتٍ اُوْلاَهُنَّ بِالتُّرَابِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, " Sucinya bejana kalian yang dimasuki mulut anjing adalah dengan mencucinya 7 kali, salah satunya dengan tanah" [HR Muslim no. 420 dan Ahmad 2/427]

مَنِ اقْتَنَى كَمبًا إِلاَّ كَلْبَ مَا شِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمِ قِيْرَاطُ

Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak dan anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak satu qirâth (satu qirâth adalah sebesar gunung Uhud)." [HR. Muslim no. 2941].

Juga sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam :

أَيُّمَا أَهلِ دَارٍ اتَّخَذُواكَلْبُا إِلاَّ كَلْب مَا شِيَةٍ أَوْ كَلبَ صَا ئِدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِمْ كُلَّ يَوْمٍ قِيْرَاطَانِ

Penghuni rumah mana saja yang memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak atau anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak dua qirâth.[HR. Muslim no. 2945].

Demikian juga Rasulullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

مَنْ أَمْسَكَ كَلْبًا فَإِنَّهُ يَنْقُصُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيْرَاطُ إِلاَّ كَلْبَ حَرْثٍ اَوْ مَا شِيَةٍ

Barangsiapa memelihara anjing, maka amalan shalehnya akan berkurang setiap harinya sebesar satu qirâth, selain anjing untuk menjaga tanaman atau hewan ternak. [HR Muslim no. 2949].

Dari Abu Mas'ûd Radhiyallahu 'anhu beliau berkata:

أَنَّ رَسُو لَاللَّهِ صَلَى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَم نَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَمَهْرِ الْبَغِيِّ وَحُلوَانِ الْكَا هِنِ

Rasulullâh Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang hasil penjualan anjing, mahar (hasil) pelacur, dan upah dukun. [Diriwayatkan oleh Imam, Ahmad 4/118-119, 120, al-Bukhâri 7/28 dan Muslim no. 1567.]

Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu yang berbunyi, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:

كُلُّ ذِينَابٍ مِنْ السِّبَاعِ فَأَكْلُهُ حَرَامُ

Semua yang memiliki gigi taring dari hewan buas maka memakannya haram. [HR Muslim 1933]

Meskipun demikian, bukan berarti apa yang Allah ciptakan adalah sia-sia atau tidak ada manfaatnya. Karena Allah menciptakan alam semesta ini dengan tujuan yang haq (benar), dan Allah hendak menguji dari hamba-hambaNya siapa yang terbaik perbuatannya, dan Allah menguji siapa yang benar-benar beriman dan siapa yang masih ragu-ragu.

Lalu apa manfaat anjing? binatang yang satu ini dapat dimanfaatkan untuk menjaga hewan ternak atau juga bisa dijadikan hewan pemburu. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنِ اقْتَنَى كَلْبًا إِلاَّ كَلْبَ مَاشِيَةٍ أَوْ كَلْبَ صَيْدٍ نَقَصَ مِنْ عَمَلِهِ كُلَّ يَوْمٍ قِيرَاطٌ

"Barangsiapa memelihara anjing selain anjing untuk menjaga binatang ternak dan anjing untuk berburu, maka amalannya berkurang setiap harinya sebanyak satu qiroth (satu qiroth adalah sebesar gunung uhud)." [HR. Muslim]. 'Abdullah mengatakan bahwa Abu Hurairah juga mengatakan, "Atau anjing untuk menjaga tanaman."

Jadi anjing dapat dimanfaatkan untuk menjaga binatang ternak dan khusus untuk berburu setelah dilatih terlebih dahulu. "Jika kamu melepas anjingmu, maka sebutlah asma' Allah atasnya (Bissmillah), maka jika anjing itu menangkap untuk kamu dan kamu dapati dia masih hidup, maka sembelihlah." [HR. Bukhari dan Muslim]

*Keterangan foto: Cacing-cacing pita kotor nan mematikan di celah daging anjing

Wallahu a'lam bishshawab

(saif/zzl/arrahmah.com)

 Sumber :  http://arrahmah.com/read/2012/07/01/21330-hikmah-mengapa-daging-anjing-diharamkan.html

Senin, 15 Oktober 2012

Kisah Nabi Daud

Tertunda kematiannya
Suatu ketika, Nabi Daud a.s. duduk di suatu tempat. Di sampingnya, ada seorang pemuda saleh yang duduk dengan tenang tanpa banyak bicara. Tiba-tiba, datang Malaikat Maut yang mengucapkan salam kepada Nabi Daud. Anehnya, Malaikat Maut terus memandang pemuda itu dengan serius.

Nabi Daud berkata kepadanya, "Mengapa engkau memandangi dia?"

Malaikat Maut menjawab, "Aku diperintahkan untuk mencabut nyawanya tujuh hari lagi di tempat ini!"

Nabi Daud pun merasa iba dan kasihan kepada pemuda itu. Beliau pun berkata kepadanya, "Wahai Anak Muda, apakah engkau mempunyai istri?"

"Tidak, saya belum pernah menikah," jawabnya.

"Datanglah engkau kepada Fulan - seseorang yang sangat dihormati di kalangan Bani Israil - dan katakan kepadanya, 'Daud menyuruhmu untuk mengawinkan anakmu denganku.' Lalu, kau bawa perempuan itu malam ini juga. Bawalah bekal yang engkau perlukan dan tinggallah bersamanya. Setelah tujuh hari, temuilah aku di tempat ini."

Pemuda itu pergi dan melakukan apa yang dinasihatkan Nabi Daud kepadanya. Dia pun dinikahkan oleh orang tua si Gadis. Dia tinggal bersama istrinya selama tujuh hari. Pada hari kedelapan pernikahannya, dia menepati janjinya untukbertemu dengan Daud.

"Wahai Pemuda, bagaimana engkau melihat peristiwa itu?"

"Seumur hidupku, aku belum pernah merasakan kenikmatan dan kebahagiaan seperti yang kualami beberapa hari ini," jawabnya.

Kemudian, Nabi Daud memerintahkan pemuda itu untuk duduk di sampingnya guna menunggu kedatangan malaikat yang hendak menjemput kematiannya. Setelah cukup lama menunggu, akhirnya Nabi Daud berkata, "Pulanglah kepada keluargamu dan kembalilah ke sini untuk menemuiku di tempat ini delapan hari setelah ini."

Pemuda itu pun pergi meninggalkan tempat itu menuju rumahnya. Pada hari kedelapan, dia menemui Nabi Daud di tempat tersebut dan duduk di sampingnya. Kemudian, kembali lagi pada minggu berikutnya, dan begitu seterusnya. Setelah sekian lama, datanglah Malaikat Maut kepada Nabi Daud.

"Bukankah engkau pernah mengatakan kepadaku bahwa engkau akan mencabut nyawa anak pemuda ini dalam waktu tujuh hari ke depan?"

Malaikat itu menjawab, "Ya."

Nabi Daud berkata lagi, "Telah berlalu delapan hari, delapan hari lagi, delapan hari lagi, dan engkau belum juga mencabut nyawanya."

"Wahai Daud, sesungguhnya Allah swt merasa iba kepadanya lalu dia menunda ajalnya sampai tiga puluh tahun yang akan datang."

Pemuda dalam kisah ini adalah seseorang yang taat beribadah, ahli munajat, gemar berbuat kebaikan, dan sangat penyayang kepada keluarganya. Boleh jadi, karena amal saleh dan doa-doanyalah, Allah Swt. berkenan menunda kematian sang Pemuda hingga tiga puluh tahun lamanya.

Sungguh, suatu kaum akan ditimpa azab oleh Allah sebagai suatu ketetapan yang pasti. Namun, kemudian seorang anak di antara mereka membaca, "Alhamdulillahi Rabbil Alamin." Ucapan itu didengar Allah dan Dia mengangkat azab-Nya dari mereka karena bacaan itu selama 40 tahun. (Fakhruddin Ar Razi)

Tentang Musik Dan Tari

tarian Sufi

Kimia Kebahagiaan Al-Ghazali: Tentang Musik dan Tari

REPUBLIKA.CO.ID, Watak tak-berdosa dari musik dan tarian yang diperlakukan sekadar sebagai hiburan, juga dibenarkan oleh hadits shahih yang kita terima dari Siti Aisyah yang meriwayatkan:
Pada suatu hari raya, beberapa orang Habsyi menari di masjid. Nabi berkata kepadaku, "Inginkah engkau melihatnya?" Aku jawab, "Ya." Lantas aku diangkatnya dengan tangannya sendiri yang dirahmati, dan aku menikmati pertunjukan itu sedemikian lama, sehingga lebih dari sekali beliau berkata, "Belum cukupkah?"
Hadits lain dari Siti Aisyah... "Pada suatu hari raya, dua orang gadis datang ke rumahku dan mulai bernyanyi dan menari. Nabi masuk dan berbaring di sofa sambil memalingkan mukanya. Tiba-tiba Abu Bakar masuk dan melihat gadis-gadis itu bermain, dia berseru, "Hah! Seruling setan di rumah Nabi!" Nabi menoleh karenanya dan berkata, "Biarkan mereka, Abu Bakar. Hari ini adalah hari raya."
Terlepas dari kasus-kasus yang melibatkan musik dan tarian yang membangunkan nafsu-nafsu setan yang telah tidur di dalam hati, kita dapati adanya kasus-kasus yang menunjukkan mereka sama sekali halal. Misalnya nyanyian orang-orang yang sedang menjalankan ibadah haji yang merayakan keagungan Baitullah di Makkah, yang dengan demikian mendorong orang lain untuk pergi haji, dan musik yang membangkitkan semangat perang di dada para pendengarnya dan memberikan mereka semangat untuk memerangi orang-orang kafir.
Demikian pula, musik-musik sendu yang membangkitkan kesedihan karena telah berbuat dosa dan kegagalan dalam kehidupan keagamaan juga diperbolehkan: misalnya musik Nabi Daud, nyanyian penguburan yang menambah kesedihan karena kematian tidak diperbolehkan, karena tertulis dalam Alquran, "Jangan bersedih atas apa yang hilang darimu." Di pihak lain, musik-musik gembira di pesta-pesta, seperti perkawinan dan khitanan atau kembali dari perjalanan, hukumnya halal.
Sekarang kita sampai pada penggunaan musik dan tarian yang sepenuhnya bersifat keagamaan. Para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka, dan dengannya mereka seringkali mendapatkan penglihatan dan kegairanan ruhani.
Dalam keadaan ini hati mereka menjadi sebersih perak yang dibakar dalam tungku, dan mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin, walau seberat apapun. Para sufi itu kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani, sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerapkali kehilangan kesadaran inderawinya.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Mati

"Sesungguhnya Kematian yang kamu lari dari padanya
ia pasti menemuimu"
[Qs.Jumu'ah:8]

Jumat, 12 Oktober 2012



Kimia Kebahagiaan Al-Ghazali: Tentang Musik dan Tari


REPUBLIKA.CO.ID, Watak tak-berdosa dari musik dan tarian yang diperlakukan sekadar sebagai hiburan, juga dibenarkan oleh hadits shahih yang kita terima dari Siti Aisyah yang meriwayatkan:
Pada suatu hari raya, beberapa orang Habsyi menari di masjid. Nabi berkata kepadaku, "Inginkah engkau melihatnya?" Aku jawab, "Ya." Lantas aku diangkatnya dengan tangannya sendiri yang dirahmati, dan aku menikmati pertunjukan itu sedemikian lama, sehingga lebih dari sekali beliau berkata, "Belum cukupkah?"
Hadits lain dari Siti Aisyah... "Pada suatu hari raya, dua orang gadis datang ke rumahku dan mulai bernyanyi dan menari. Nabi masuk dan berbaring di sofa sambil memalingkan mukanya. Tiba-tiba Abu Bakar masuk dan melihat gadis-gadis itu bermain, dia berseru, "Hah! Seruling setan di rumah Nabi!" Nabi menoleh karenanya dan berkata, "Biarkan mereka, Abu Bakar. Hari ini adalah hari raya."
Terlepas dari kasus-kasus yang melibatkan musik dan tarian yang membangunkan nafsu-nafsu setan yang telah tidur di dalam hati, kita dapati adanya kasus-kasus yang menunjukkan mereka sama sekali halal. Misalnya nyanyian orang-orang yang sedang menjalankan ibadah haji yang merayakan keagungan Baitullah di Makkah, yang dengan demikian mendorong orang lain untuk pergi haji, dan musik yang membangkitkan semangat perang di dada para pendengarnya dan memberikan mereka semangat untuk memerangi orang-orang kafir.
Demikian pula, musik-musik sendu yang membangkitkan kesedihan karena telah berbuat dosa dan kegagalan dalam kehidupan keagamaan juga diperbolehkan: misalnya musik Nabi Daud, nyanyian penguburan yang menambah kesedihan karena kematian tidak diperbolehkan, karena tertulis dalam Alquran, "Jangan bersedih atas apa yang hilang darimu." Di pihak lain, musik-musik gembira di pesta-pesta, seperti perkawinan dan khitanan atau kembali dari perjalanan, hukumnya halal.
Sekarang kita sampai pada penggunaan musik dan tarian yang sepenuhnya bersifat keagamaan. Para sufi memanfaatkan musik untuk membangkitkan cinta yang lebih besar kepada Allah dalam diri mereka, dan dengannya mereka seringkali mendapatkan penglihatan dan kegairanan ruhani.
Dalam keadaan ini hati mereka menjadi sebersih perak yang dibakar dalam tungku, dan mencapai suatu tingkat kesucian yang tak akan pernah bisa dicapai oleh sekadar hidup prihatin, walau seberat apapun. Para sufi itu kemudian menjadi sedemikian sadar akan hubungannya dengan dunia rohani, sehingga mereka kehilangan segenap perhatiannya akan dunia ini dan kerapkali kehilangan kesadaran inderawinya.


Kisah Nabi Muhammad dengan Orang Baduy



Pada suatu masa, ketika Nabi Muhammad SAW sedang tawaf di Ka'bah, baginda mendengar seseorang dihadapannya bertawaf sambil berdzikir:

"Ya Karim,,, Ya Karim..."

Rasulullah SAW meniru dzikirnya:"Ya Karim,,, Ya Karim..."

Orang itu berhenti di satu sudut Ka'bah dan menyebutnya lagi, "Ya Karim,,, Ya Karim..." Rasulullahyang berada dibelakangnya menyebutnya lagi, "Ya Karim,,, Ya Karim..."

Orang itu merasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang laki-laki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah dilihatnya.

Orang itu berkata:"Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ejekku, karena aku ini orang badui? Kalaulah bukan karena ketampanan dan kegagahanmu akan kulaporkan pada kekasihku,Muhammad Rasulullah",

Mendengar kata-kata orang badui itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata:"Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?"

"Belum" jawab orang itu.

"Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?" tanya Rasulullah SAW.

"Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya." jawab orang Arab badui itu.

Rasulullah SAW pun berkata padanya:"Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akherat."

Melihat Nabi dihadapannya, dia langsung tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata:"Tuan ini Nabi Muhammad?"
Jawab Nabi SAW:"Ya"

Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua kaki Rasulullah SAW.

Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badui itu seraya berkata:"Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan ini seperti biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur, yang diminta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya."

Ketika itulah malaikat Jibril untuk membawa berita dari langi, dia berkata:"Ya Muhammad, Tuhan As Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: 'Katakan kepada orang Arab itu agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allahakan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar."

Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata:"Demi Keagungan serta Kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengan-Nya."

Orang badui berkata lagi:"Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan kebesaran maghfirah-Nya. Jika dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya Pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa Dermawan-Nya."

Mendengar ucapan orang badui itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badui itu sehingga air mata meleleh membasahi jenggotnya.

Lantaran itu malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:"Ya Muhammad, Tuhan As Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: 'Berhentilah engkau dari pada menangis, sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga 'Arsy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga  berguncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di surga nanti."

Betapa sukanya orang Arab badui itu, apabila mendengar berita itu dan menangis karena tidak berdaya menahan rasa terharu.

Mengenang 4 Tokoh Sufi Indonesia

Ulama' Sufi Indonesia
Add caption


Foto dari Dokumentasi Perpustakaan MEKKAH, tentang 4 orang
Waliyullah dan Ulama Besar Indonesia yang menuntut ilmu agama di MEKKAH
sedang membaca kitab, yaitu :

1. SYEKH ABDUSSAMAD AL-PALEMBANI (SUMATERA)
2. SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI (KALIMANTAN)
3. SYEKH ABDUL WAHAB BUGIS (SULAWESI)
4. SYEKH ABDURRAHMAN MASHRI (TANAH JAWA)

Kitab karya Syekh Muhammad Arsyad yang paling terkenal ialah Kitab Sabilal Muhtadin, atau selengkapnya adalah Kitab Sabilal Muhtadin lit-tafaqquh fi amriddin, yang artinya dalam adalah "Jalan bagi orang-orang yang mendapat petunjuk untuk mendalami urusan-urusan agama". Syekh Muhammad Arsyad telah menulis untuk keperluan pengajaran serta pendidikan, beberapa kitab serta risalah lainnya, diantaranya ialah:

* Kitab Ushuluddin yang biasa disebut Kitab Sifat Duapuluh,
* Kitab Tuhfatur Raghibin, yaitu kitab yang membahas soal-soal itikad serta perbuatan yang sesat,
* Kitab Nuqtatul Ajlan, yaitu kitab tentang wanita serta tertib suami-isteri,
* Kitabul Fara-idl, semacam hukum-perdata.Dari beberapa risalahnya dan beberapa pelajaran penting yang langsung diajarkannya, oleh murid-muridnya kemudian dihimpun dan menjadi semacam Kitab Hukum Syarat, yaitu tentang syarat syahadat, sembahyang, bersuci, puasa dan yang berhubungan dengan itu, dan untuk mana biasa disebut Kitab Parukunan. Sedangkan mengenai bidang Tasawuf, ia juga menuliskan pikiran-pikirannya dalam Kitab Kanzul-Makrifah.

Di Antara kitab karangan Sheikh Abdush Shamad al-Falimbani
1. Zahratul Murid fi Bayani Kalimatit Tauhid, 1178 H/1764 M.
2. Risalah Pada Menyatakan Sebab Yang Diharamkan Bagi Nikah, 1179 H/1765 M.
3. Hidayatus Salikin fi Suluki MaslakilMuttaqin, 1192 H/1778 M.
4. Siyarus Salikin ila ‘Ibadati Rabbil ‘Alamin, 1194 H/1780 M-1203 H/1788 M.
5. Al-‘Urwatul Wutsqa wa Silsiltu Waliyil Atqa.
6. Ratib Sheikh ‘Abdus Shamad al-Falimbani.
7. Nashihatul Muslimina wa Tazkiratul Mu’minina fi Fadhailil Jihadi wa Karaamatil Mujtahidina fi Sabilillah.
8. Ar-Risalatu fi Kaifiyatir Ratib Lailatil Jum’ah
9. Mulhiqun fi Bayani Fawaidin Nafi’ah fi Jihadi fi Sabilillah
10. Zatul Muttaqin fi Tauhidi Rabbil ‘Alamin
11. ‘Ilmut Tasawuf
12. Mulkhishut Tuhbatil Mafdhah minar Rahmatil Mahdah ‘Alaihis Shalatu was Salam
13. Kitab Mi’raj, 1201 H/1786 M.
14. Anisul Muttaqin
15. Puisi Kemenangan Kedah.



Sholawat Fatih


Bermimpi Rasulullah dengan Sholawat Al Fatih

Bermimpi melihat Rasulullah adalah Haq, didalam hadits dijelaskan:من رآني في المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتخيل بي
Siapa yang melihatku dalam mimpi, dia benar-benar melihatku. Karena setan tidak mampu meniru rupa diriku.” (HR. Bukahri dan Muslim)

Dalam satu riwayat tercantum dengan lafadz
مَنْ رَآنِي فَقَدْ رَآى الحَقَّ 

Barangsiapa melihatku dalam mimpi maka dia benar benar telah melihatku. 


Menurut Imam Nawawi berkata:"Melihat RAsulullah adalah salah satu kegembiraan yang luhur dan berita gembira yang agung. Allah mengkhususkan hal itu bagi orang-orang yang dicintaiNya. Melihat Rasulullah adalah hak yang umum bagi setiap orang mukmin dan muslim, baik saleh ataupun tidak saleh, namun bentuknya berneda-beda sesuai dengan perbedaan sumber yang keluar dari ahri mereka, kebersihan, dan kesiapan mental mereka."

Salah satu risalah berjumpa rasulullah dalam mimpi yaitu dengan membaca sholawat Fatih yang terdapat didalam kitab 
Maghnatisul Qabul Fil Wushul Ila Ru'yati Sayyidina Rasul karya Syaikh Hasan Muhammad Syiad Ba'Umar.

Berikut adalah sholawat Al Fatih yang dinisbahkan oleh Sayyid Muhammad Al Bakry


Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini ‘l-fâtihi limâ ughliq, wa ‘l-khâtimi limâ sabaq, nâshiri ‘l-haqqi bi ‘l-haqq, wa ‘l-hâdî ilâ shirâthika ‘l-mustaqîm, wa `alâ âlihi haqqa qadrihî wa miqdârihi ‘l-`azhîm.

Ya Allah berikanlah shalawat kepada penghulu kami Nabi Muhammad yang membuka apa yang tertutup dan yang menutupi apa-apa yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus. Dan kepada keluarganya, sebenar-benar pengagungan padanya dan kedudukan yang agung.

Diriwayatkan: Barangsiapa membacanya sebanyak 1000 kali pada malam kamis atau malam jumat atau malam senin maka orang itu akan berkumpul bersama nabi.
Pembacaan sholawat tersebut dilaksanakan selepas sholat sunnah empat rekaat, pada rekaat pertama setelah surat alfatihah membaca surat al Qodr tiga kali
Pada rekaat kedua surat Al Zalzalah tiga kali
Pada rekaat ketiga surat Al Kafirun tiga kali dan
Pada rekaat keempat membaca surat Al Mu’awwizatain (Al Falaq dan An Nas) tiga kali
Pada saat membacanya bakarkanlah dupa atau kayu gaharu

hal yang penting dalam melakukan riyadah ini seperti yang dicontohkan oleh ulama-ulama terdahulu adalah dengan menumbuhkan kecintaan yang dalam terhadap rasulullah. dengan kecintaan ini akan membuat hubungan spiritual yang dekat dan tersambung dengan setiap lafadz sholawat atau mawlid yang kita baca dalam memuji dan mengagungkan rasulullah.

semoga risalah ini bermanfaat bagi siapa saja yang ingin mengamalkannya.

Kamis, 11 Oktober 2012


--SEMESTA CINTA, CINTA SEMESTA -- oleh Kiai Budi...........segera pesan.....sebelum di Lounching
Keterangan :
-Di cetak oleh penerbit Aneka Ilmu Semarang
-Buku ini di cetak dg program page maker 7.0 dg font palatino 11 point.
-isi 504 halaman
-halaman tebal
BISA DI PESAN PADA KAMI

Produk







Monggo dipun pilih pundi ingk'ng dipun betahaken' Untuk yang GB 1 dan 2, yang pake lilitan sorban
itu harganya 150 Lira / 83 $.
untuk GB 3, yang gak pake lilitan sorban, itu
harganya 90 Lira / 50 $.
Untuk GB 4 dan 5, pakean darwish lengkap, terdiri
dari jas luar hitam, baju dalam putih, rompi
dalam, sabuk, celana, dan sepatu kulit,
harganya mulai dari 285 Lira / 158 $, sd 355
Lira / 197 $. tergantung ukuran, ada empat
ukuran..
Untuk GB 6, rompi Haydariye harganya 100 Lira /
55 $.

Minggu, 07 Oktober 2012

Taufiq Sata
Besok Selasa pagi jam 05.00 wib Tari Sufi Jepara berangkat ke Condet Jakarta ...
Dalam Acara....
1000 hari Gus Dur di tempatnya Gus Ali Masykur Musa

Sabtu, 06 Oktober 2012

Pasar Rakyat Tuban 22-09-12

Tari Sufi Jepara







LESBUMI

Tari Sufi Jepara











Tari Sufi Jepara

Foto Bersama Dharwies Rumi Jakarta

Shooting terakhir Di Pantai Parang Kusumo Jogja

Tari Sufi Jepara

Dalam Perjalanan Menuju Lokasi Pantai

Dalam Perjalanan Menuju Lokasi Pantai

Shooting hari pertama oleh Dharwie Rumi Jakarta

Menyongsong Matahari

Salah satu cuplikan adegan Tari Sufi

Jualah kemapanan, belilah kebingungan